Senin, 09 Februari 2015

UANG JUJUR

       Sudah semenjak awal berdiri PAUD An Nahl menerapkan sistem pembayaran uang sekolah dengan metode perkali datang. Setiap kali datang murid membayar Rp 2000,-. Kalau anak berhalangan hadir pembayaran tidak harus dilakukan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Para ibunda guru juga tidak "termakan"  sesuatu yang bukan menjadi haknya.

            Uang ​​​jujur, begitulah kita menyebutnya. Tidak ada pencatatan sama sekali. Anak-anak yang menaruh sendiri uangnya di "kotak jujur' yang telah disediakan. Kalau uangnya "pakai kembalian', anak yang mengambil sendiri
kembaliannya- sekalian belajar mengenal uang, belajar berhitung (matematika). Kejujuran orang tua/wali murid dan kejujuran peserta didik betul-betul diuji dan dituntut. Tidak akan terdeteksi siapa yang tidak membayar. Pertanggung jawaban dan pencatatannya  diserahkan pada Allah Ta'ala yang Maha Tahu dan Maha Mencatat.
            Sistem pembayaran seperti ini awalnya dipicu oleh sistem pembayaran pada kursus dan bimbingan belajar yang penulis dirikan, September 2005. Sistem pembayaran dengan cara konvensional, perbulan ternyata mempunyai banyak kendala. Barangkali ada juga pengaruh dari pelajaran ekonomi yang sudah sangat membumi di bumi pertiwi ini, "dengan modal yang sekecil-kecilnya, raihlah untung yang sebesar-besarnya". Pintar Yes! Bayar No! begitulah kira-kira. Anak-anaknya rajin datang dan serius belajar. Tapi membayar? ogah ah. Bukan karena mereka tidak punya uang atau bukan karena mereka berasal dari keluarga pra sejahtera. Minta pembayaran uang kursus dan uang bimbel bagai minta sumbangan, bahkan umpama pengemis saja, padahal yang ditagih adalah hak kita. Maka timbul ide dengan sistem pembayaran per kali datang. Peserta didik tidak rugi secara finansial kalau tidak datang. Ibunda guru juga tidak merasa buntung.
            Sistem pembayaran "uang jujur" seperti itu jugalah yang diterapkan di PAUD An Nahl. Uang jujur dengan jumlah yang sangat murah, cuma cukup untuk dua ikat sayur kangkung atau dua bungkus garam dapur, para orang tua sudah bisa menitipkan anaknya di PAUD An Nahl selama 3-5 jam, sembari orang tua mengerjakan aktifitas lain dan terbebas dari pengasuhan anak barang sejenak. Sang anak juga beroleh hasil maksimal InsyaAllah. Dengan modal dua ribu rupiah tersebut anak-anak sudah bisa beroleh:
ü  Bidang pengembangan karakter/akhlak
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya
2. Mandiri disiplin dan tanggung jawab
3. Jujur dan Amanah
4. Hormat dan santun
5. Dermawan suka menolong dan gotong royong
6. Percaya diri, Kreatif, pantang menyerah dan pekerja keras
7. kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, kedamaian dan keadilan
K4. Kebersihan, kerapian, keamanan, ketertiban
Pembelajaran karakter tersebut disajikan kepada anak dengan cara "fun" melalui , "knowing (pengenalan,penggalian informasi lewat diskusi dan tanya jawab) feeling (menggali perasaan)lewat cerita, dan contoh-contoh dan acting (praktek langsung)
ü  Bidang pengembangan emosi yang sehat
ü  Bidang pengembangan kemampuan bahasa dan keterampilan berkomunikasi
ü  Bidang pengembangan bersosialisasi
ü  Bidang pengembangan berfikir
ü  Bidang pengembangan persepsi motorik
ü  Bidang pengembangan kemampuan kreatifitas
yang disajikan melalui sistem sentra :
1.      Sentra agama ; praktek ibadah sholat setiap hari, bacaan surat-surat pendek dari juz 'amma, doa-doa, hadist,siroh dan membaca iqro' /Al qur'an dengan sistem privat.
2.      Sentra persiapan ; mengenalkan anak pada konsep berhitung, persiapan membaca, dan menulis, termasuk melatih konsentrasi dan berfikir logis.
3.      Sentra bermain peran : membantu anak bersosialisasi, berkomunikasi, pemahaman diri dan mengembangkan bahasa.
4.      Sentra balok ; mengembangkan kreatifitas anak, konsep matematika,
     dan sains melalui eksperimen, eksplorasi dan kerja kelompok                                   membangun balok-balok.
5.      Sentra seni dan kreasi : mengembangkan motorik halus,bahasa, keterampilan, inisiatif kreatifitas dan motivasi.
6.      Sentra bahan alam ; mempertajam panca indra,melatih keberanian bereksperimen dan bereksplorasi.
7.      Sentra Cooking : praktek memasak "beneran", melatih anak-anak memasak dalam suasana yang sebenarnya, untuk melatih motorik halus dan kasar, kemandirian, keberanian, rasa percaya diri, dan pengontrolan diri (pengendalian emosi).
8.      Sentra Kebun : melatih anak-anak menanam, merawat tanaman, sampai tahap memanen dalam ruang lingkup mencintai "lingkungan" dan alam.
9.      Kegiatan out bond yang dilaksanakan secara berkala.
           
            Sistem pembayaran "uang jujur" ini ternyata tidaklah sesederhana jumlah pembayarannya. Kenapa? Karena sistem pembayaran seperti ini menuntut banyak hal selain kejujuran wali murid dan murid sendiri, antara lain menuntut guru-guru yang kreatif,inovatif,atraktif, sabar, tidak pemarah, penyayang, suka tersenyum, ramah, dan seterusnya.
            Uang jujur juga menuntut guru yang ikhlash. Betapa tidak uang Rp 2000,- tersebut dikeluarkan Rp 5oo,- untuk keperluan (kegiatan praktek) anak-anak disekolah seperti beli kertas, keperluan photo copy,beli lem, sunlight, sabun, pewarna, korek api, lilin, gula, garam, dan lain-lain. Kadang uang itu tersisa Rp 1500,- namun lain waktu hanya tersisa Rp 1000,-. Nah, uang yang Rp 1000,- itu yang dibagi 8. terbayang tidak berapa hasilnya? Bagaimana tidak menuntut guru yang ikhlash? Guru yang terdiri dari para sarjana tamatan Perguruan Tinggi negeri yang Indeks Prestasinya diatas tiga koma sekian yamg rela  dibayar dengan upah yang jauh dibawah standar UMR yang ditetapkan pemerintah.
            Guru yang qona'ah, menerima rezki yang telah ditetapkan Allah semenjak dari lauhum mahfuz. Kenapa? Guru tidak bisa berharap dan menghitung jumlah karena rezki memang Allah yang mengatur. Tatkala berharap anak-anak datang banyak sehingga pemasukan banyak, tiba-tiba turun hujan, sehingga anak yang datang bisa dihitung dengan jari, otomatis pemasukan sedikit. Bagaimana tidak percaya bahwa Allah yang mengatur rezki?
            Atau dilain pihak tanpa pernah berharap tiba-tiba saja datang panggilan dari Dinas Pendidikan untuk menanda tangani amprah dan mengambil honor, atau ada bonus tak terduga dari yayasan, atau ada bingkisan telur, minyak, tepung, mentega dari kandang, atau ada paket pakaian baru dari usaha berhemat, atau ada hadiah jilbab dari wali murid.  Nyata dan jelas sekali bahwa Allah tidak pernah tidur, tidak pernah lupa, terhadap hamba-hamba-Nya yang telah berbuat dengan penuh keikhlashan...Lalu nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?Allahua'lam bisshowaab.BA
                                                                                                                                                                                                                        Tanah Mati, 16 Oktober 2011


Cttn : Aku punya mimpi bisa meningkatkan kesejahteraan para ibunda guru yang telah berbuat tanpa pamrih ini. Namun aku tak ingin dan tak suka meminta-minta, kecuali yang terketuk untuk menaruh tangan diatas, tak kuat untuk tak berbagi. Aku tak ingin mengemis pada manusia. Ya Allah Ya Razzaq tunjukkanlah caranya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar