Senin, 09 Februari 2015

TEACHER OF THE YEAR 2011

        Semenjak kecil saya telah bercita-cita menjadi seorang guru, saya tidak pernah berobah fikiran untuk memilih profesi lain bahkan sampai saya remaja, dan sampai saya tamat SMA. Oleh karena itu saya memilih IKIP untuk melanjutkan study saya. Saya sudah mulai menjadi pengajar dan pendidik semenjak duduk di bangku SMA, artinya sampai sekarang saya sudah berkecimpung didunia pendidikan selama lebih kurang 21 tahun. Mengajar sudah menjadi nyanyian merdu kehidupan saya, tidak peduli walau sampai sekarang saya masih menjadi tenaga honorer. Karir saya mengajar mulai dari tingkat Perguruan Tinggi, SMA,SMP, dan SD sampai tingkat pra sekolah. Ada beberapa alasan kuat yang lain kenapa saya layak menjadi teacher of the year.

        Pertama, lima  tahun belakangan saya sudah “berkecimpung” dan terlibat langsung sebagai penyelenggara dan pendidik anak usia dini. Saya langsung jatuh cinta  dan “I totally face it”. Berawal dari hunting peserta didik door to door, waktu itu masih berburu dengan sepeda butut yang saya beli second handed, maka terkumpullah peserta didik sebanyak 12 orang. Tanggal 17 Juli 2007, dengan dibantu dua orang pendidik pertemuan perdana untuk aktifitas pendidikan secara resmi dimulai. Selang  dua minggu peserta didik mulai bertambah dan sudah berjumlah 33 orang. Di daerah tempat saya tinggal ini sebenarnya banyak terdapat anak usia dini yang membutuhkan layanan pra sekolah. Mereka banyak berasal dari keluarga prasejahtera, seperti petani, buruh dan karyawan kandang ayam, sehingga mereka tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan anaknya.
        Kedua, karena alasan tersebut, dilengkapi dengan kecintaan saya pada dunia pendidikan, keinginan untuk berbagi dan keinginan untuk menebar manfaat serta adanya kepercayaan masyarakat, maka saya membidani kelahiran PAUD An Nahl, begitu namanya. An Nahl yang berarti lebah, adalah  makhluk ciptaan Allah yang menghasilkan madu, yang mempunyai banyak khasiat, dan merupakan obat dari segala macam penyakit. Lebah dimanapun ia hinggap dan bersarang tidak pernah mengganggu dan merusak lingkungan sekitarnya, merupakan team work yang hebat, bekerja dengan rajin, sungguh-sungguh sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Diharapkan, anak-anak ibarat sang lebah yang menghasilkan madu yang selalu menebar manfaat bagi orang tua khususnya, masyarakat, negara, agama, dan umat manusia umumnya.
        Ketiga, PAUD An Nahl menerapkan Kurikulum Holistik Berbasis Karakter. Pendidikan dengan mengembangkan seluruh aspek kecerdasan anak berdasarkan potensinya masing-masing, dan menekankan pendidikan karakter atau akhlak, dan sekaligus juga diintegrasikan dengan nilai-nilai agama. Selain Bahasa Indonesia, anak-anak juga dibiasakan mendengar dan menggunakan bahasa asing seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
        Keempat, Sementara sosialisasi terus berjalan, walau hanya dari mulut ke mulut,  saya terus berbenah meningkatkan kualitas diri untuk selalu membaca, belajar, ikut seminar, workshop,  dan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini. Saya membaca artikel-artikel, buku-buku, modul  dan apa saja yang menambah pengetahuan tentang PAUD.
        Kelima, Saya selalu berburu buku-buku tentag pendidikan dan pengajaran, terutama untuk anak usia dini di toko buku Gramedia di kota Padang, di Sari Anggrek Bukit Tinggi,atau di pasar loak di Payakumbuh. Karena jarak yang lumayan jauh dan keharusan menabung terlebih dahulu sebelum bisa belanja buku, membuat saya hanya bisa berkunjung kesana sekali enam bulan.
        Itu sebelum saya kenal dengan Pak Roza Handri distributor Erlangga untuk daerah Payakumbuh. Setelah saya mengenal Pak Roza, beliau rajin menyambangi saya di Lembaga untuk memberikan katalog-katalog baru tentang buku-buku terbitan Erlangga sembari menerima pesanan buku buku saya, dan mengantarkan majalah Bravo.
        Alhamdulillah kami sekeluarga juga cinta buku. jadi hampir setiap bulan pasti belanja buku. Kalau dirapel perenam bulan anggaran belanja buku diatas  dua setengah juta rupiah, Jumlah itu merupakan jumlah yang fantastis bagi saya mengingat saya hanya seorang pendidik PAUD sukarela yang menerima gaji jauh dibawah nominal standar UMR yang ditetapkan pemerintah.
        Keenam, dengan usaha yang telah dilakukan, dan pertolongan dari berbagai pihak yang tak dapat dinafikan, disertai doa yang dipanjatkan sehingga berkat rahmat, karunia serta izin Allah, kini (semenjak 2010) PAUD An Nahl telah menjadi PAUD Percontohan, PAUD yang menjadi rujukan bagi lembaga-lembaga lain, tempat bertanya dan belajar, mengadakan seminar dan pelatihan, serta tempat study banding dan magang. Ini mempunyai dampak yang signifikan terutama bagi lembaga, sasaran didik dan lingkungan masyarakat. Lembaga terus berbenah meningkatkan kualitas dan terus memelihara kepercayaan masyarakat dalam mendidik anak-anak mereka. Setiap tahun anak didik terus mengalami peningkatan dalam kuantitas sehingga pembatasan jumlah penerimaan mesti dilakukan karena keterbatasan tempat. Anak didik yang baru mendaftar terpaksa harus masuk daftar tunggu selama 4-6 bulan. Para orang tua dan wali murid sudah mulai mendaftarkan anak-anak mereka diawal semester genap untuk tahun ajaran berikutnya. seperti tahun ini pendaftaran sudah ditutup tanggal 14 Februari 2011 untuk tahun ajaran 2011/2012, karena sudah memenuhi kuota, yakni 80 orang. Padahal tidak ada promosi, atau penyebaran brosur sama sekali kecuali informasi dari mulut ke mulut.
        Ketujuh, sebagian besar alumni PAUD An Nahl selalu menjadi pemuncak (meraih juara-juara) dalam berbagai prestasi, di berbagai SD yang tersebar di kabupaten Lima Puluh Kota, demikian yang dilaporkan para orang tua dan wali murid alumni. Masyarakat sekitar juga beroleh manfaat karena anak-anak tamatan PAUD An Nahl lebih berkarakter/berakhlak seperti mandiri, disiplin, bertanggung jawab, jujur, hormat, santun,dermawan, kreatif, percaya diri dan sebagainya. Lebih unggul dalam bidang agama seperti praktek berwudhuk, shalat, mengucapkan doa-doa dan membaca Alqur'an. Lebih bisa dalam bidang akademik seperti, membaca, menulis dan berhitung. Dan sering sudah ketahuan bakat dan potensi anak-anak prasekolah tersebut seperti, unggul di bidang seni, atau kognitif, atau fisik motorik, atau bahasa dan seterusnya.
        Demikianlah sedikit gambaran terhadap apa yang telah saya lakukan terhadap anak-anak negeri  tercinta ini. Saya sadar, tak ada ada gading yang tak retak, saya banyak kekurangan, namun setidaknya  "I have done my best" - saya telah coba melakukan yang terbaik semampu saya. Saya masih harus terus berbenah, meningkatkan kualitas diri, dan mesti terus belajar selamanya.


                                                          Tanah Mati,10 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar