Senin, 09 Februari 2015

TERGANTUNG NIAT

by : Betty Arianti

      Dari Amiiril mukminiin Abu Hafsh Umar bin Khatthab radhiallahu 'anhu ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya setiap amal itu disertai dengan niat, dan sesungguhnya setiap amal seseorang tergantung kepada apa yang diniatkannya. Karena itu siapa saja yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya tertuju pada Allah dan Rasul-Nya. Tetapi siapa saja yang melakukan hijrahnya demi kepentingan dunia yang akan diperolehnya, atau karena perempuan yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sebatas kepada sesuatu yang menjadi tujuannya. (HR. Bukhari dan Muslim)   


      Saudariku, sudah hampir satu tahun dua kakak beradik Tessy dan Sari sekolah di PAUD An Nahl. Tessy duduk di kelas kreatif, kelompok usia 4-5 tahun. Namun perkembangannya tidak begitu berarti. Kelihatannya ia mempunyai banyak potensi, akan tetapi sepertinya semua potensinya itu masih terpendam saja. Dia tidak begitu ceria disekolah, banyak diam dan mengamati saja. Tidak dalam setiap kegiatan dia mau terlibat, dan cendrung bergaul hanya dengan adiknya saja.
      Hal yang sama juga terjadi dengan Isen. Dia tidak mau masuk kedalam kelas. Maunya bermain diluar saja. Bolak balik bermain ayunan, seluncuran, putar-putaran dan terowongan. Ia asyik dan sibuk saja sendiri. Terpaksa mamanya harus ikut menemaninya bermain diluar.
      Saya menduga "masalah ini" pasti ada penyebabnya. Sesegera mungkin saya harus bertemu dengan orang tuanya. Ada apa gerangan dengan anak-anak itu. Alhamdulillah saya bisa berdialog langsung dengan kedua ayah dan bunda Tessy.
      Saya sangat mengerti mereka berdua cukup sibuk. Berangkat ke tempat kerja sebelum jam 7 pagi, dan baru pulang kerumah sekitar jam 3 atau 4 sore, sedangkan anak-anak PAUD pulang sekolah jam 11.oo siang. Jadi Tessy dan adiknya terpaksa harus dititip dulu dengan bunda guru di sekolah. Sang ayah baru bisa menjemputnya jam 1 siang ketika jam istirahat di kantornya. Alhamdulillah mereka aman disekolah karena dititip dengan bu guru yang terbilang masih keluarga. Ayah dan bunda Tessy juga percaya dengan pihak sekolah, sehingga mereka bisa bertugas dengan nyaman di tempat kerja masing-masing.
      Ketika berdialog, saya gali informasi dari ayah dan bunda Tessy. Saya minta mereka menjawab dengan sejujurnya, dari hati yang paling dalam, tentang tujuan mereka menyekolahkan anak-anak di PAUD An Nahl. Ternyata, mereka berdua menjawab bahwa mereka merasa aman dan nyaman telah menitipkan anak-anak "disini". Hanya sekadar titip, tak lebih.
      Setelah mendengarkan "curhat" ayah dan bunda Tessy, saya menyarankan satu hal kepada mereka,"Ayah dan Bunda, alangkah baiknya jika Ayah dan Bunda memperbaiki NIAT untuk menyekolahkan anak-anak di PAUD An Nahl ini. Alangkah baiknya tidak hanya sekadar menitipkan anak, dan merasa nyaman karena anak-anak sudah aman bersama para Bunda Guru di sekolah. Tingkatkanlah niat, agar anak-anak bisa beroleh manfaat dari semua rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah."
      Tak perlu menunggu lama, Saudariku. Para Bunda Guru merasa sangat senang dengan perkembangan Tessy yang sangat pesat. Semua potensinya seakan berhamburan keluar. Ia begitu antusias untuk ikut semua rangkaian kegiatan pembelajaran. Dikelas, tangannya hampir selalu mengacung agar ditunjuk bunda guru. Gambar di jurnalnya bagus-bagus,tulisannya cantik dan rapi, hafalan doa-doa, dan hafalan ayat-ayat Qur'annya lancar, bahkan ia sudah hafal semua bacaan shalat.Dia juga sudah lancar membaca. Pokoknya di semua sentra dialah bintangnya sekarang. Inilah dahsyatnya pengaruh niat Saudariku.
      Adapun Isen, saya teringat waktu ayahnya pertama kali mengantarkannya kesekolah mengatakan, "Isen belum mau sekolah Bet, biarlah main-main aja dulu".  Ya, jadilah hampir setahun Isen "main-main" aja dulu, kadang dia mau masuk ke kelas, kadang tidak. Sampai akhirnya saya sarankan juga kepada bunda Isen untuk meningkatkan niat, agar Isen tidak hanya "main" (sebenarnya seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran di PAUD dibungkus dengan bermain, bermain tapi belajar, dan belajar sambil bermain).
      Sekarang Isen sudah betah berada dalam kelas, dan ikut semua kegiatan, walau sesekali mesti "mencigap" bunda dulu keluar. Demikianlah, hebatnya pengaruh niat. Makanya dalam setiap kitab hadist apapun judulnya, siapapun pengarangnya selalu menempatkan bab NIAT di urutan pertama. Wallahu a'lam bisshowaab.




                                                Tanah Mati, 14 November 2011











Tidak ada komentar:

Posting Komentar