Sabtu, 30 Desember 2017

ALIRAN RASA BU PIA

Sayasudahmengajar di An Nahlselamalebihkurang 4 tahun. Sayamenjaditertarikjadi guru di An Nahlkarena program pendidikannyasesuaidenganajaran Islam sepertishalat, doa, hadist, surat- suratpendekdanjugapilarkarakter yang sesuaidenganapa yang kitakerjakanpadasetiaphari.
            Sayasukamengajaranak- anaikmembuatsayabersemangatmengajaranak- anakdanmemberi yang terbaikdanjuga rasa tanggungjawabatasmasadepananak- anak di bidangilmupengetahuan agama sopansantundanetikadalamkehidupansehari- hari.
            Dengan rasa kekeluargaanantaramajelis guru dankepalasekolahterjalinkekompakan yang harmonisdanjuga rasa persatuanantaramajelis guru orang tuamuriddengananak- anakdidik.
            Selamamengajar para guru melakukankegiatan yang menambahilmudalambidangagamak, ilmumendidikanak, danbisamembantuekonomikeluarga, semua yang sayalakukandukungandarisuamikeluargadananak- anak.
            Harapansayasemoga PAUD AnNahlberkembangmenjadisekolah PAUD yang professional dandiidolakan.


ALIRAN RASA BUNDA SARI

Bismillahirrohmanirrohim….
Saya tertarik bergabung dengan An Nahl pertama kali karena ada anak kakak teman saya yang sekolah di PAUD An Nahl kemampuannya yang membuat saya salut. Saat itu saya bermain di rumahnya. Dia membaca surat An Naba’ sekitar beberapa ayat. Sayapun kaget mendengarnya.
Padahal dia masih TK, dan pada saat itu saya masih kuliah semester 5. Dari sanalah asal mula saya mendengar banyak sedikit tentang An Nahl. Sewaktu itu saya masih ingat. Alasan wali murid pertama memasukkan sekolah di PAUD An Nahl yaitu tentang materi pelajarannya yang Islami dan 1 guru membimbing hanya beberapa anak (kalau saya tidak salah 1 guru membimbing kurang dari 10 murid).            
            Seiring berjalannya waktu, sayapun wisuda dan mencoba melamar untuk bisa mengajar di PAUD An Nahl. Saya yang tidak punya pengalaman dan keahlian sama sekali seperti guru- guru lain. Saya sempat berfikir, jika saya tidak diterima di PAUD An Nahl ini, maka saya akan melamar lagi ke SD An Nahl. Alhamdulillah…saya diterima dan sampai saat ini bertahan di PAUD An Nahl. Perdana saya masuk ke sekolah ini, saya grogi. Bagaimana cara saya dengan majelis guru? Dan bagaimana cara saya dengan murid? Bagaimana saya bisa mengajar? Dan bagaimana saya bisa berinteraksi dengan baik disini? Dan banyak hal lagi yang terfikirkan dibenak saya saat itu. Tepatnya hari pendidikan nasional sayapun mulai mengajar di PAUD An Nahl ini. Saya bersyukur hari pendidikan sama dengan hari perdana saya mengajar juga dan itu takkan pernah terlupakan.
            Interaksi dengan Bunda guru disini, terlebih saya terkecil disini dan belum tau apa- apa.
Saat baru beberapa hari disini, saat itu Bu Sil tak hadir karena sakit, itulah pertama kali saya duterjunkan langsung sendiri untuk mengajat. Tanpa dibantu apa- apa dan sayapun belum menguasai materi dan apa yang harus diajarkan kepada siswa. Tapi harus, saya coba. Walau jauh dari harapan. Saya belum hafal dengan doa- doa, hadist, lagu dan sebagainya.
            Pertama saya bergabung ternyata disini panggilan untuk guru terkadang di panggil Bunda atau boleh juga Ibuk. Saat pagi hari bertemu, antara majlis guru dengan guru saling bersalaman, guru dengan wali murid bersalaman dan guru dengan anak murid juga bersalaman dengan mengucapkan assalamualaikum…Awalnya saya mencoba menyesuaikan diri di sekolah, banyak hal yang terjadi. Pola pemikiran, watak dan tingkah laku masing- masing kita berbeda. Tergantung bagaimana cara kita menanggapinya. Lebih- lebih saya baru disini. Namun itu semua hanya sebatas di sekolah, dan habis di sekolah juga.

            Selain itu setiap hari jumat diadakan kuliah, pengajian, seperti forum an- nisa’ dan berbagi ilmu lainnya di PAUD An Nahl ini. Terimakasih Buk Betty Arianti dan semua Bunda guru di PAUD An Nahl yang telah memberi saya ilmu dan pengalaman disini. Saya juga ingat, rasa empati guru- guru disini saat bulan Ramadhan mengadakan pembagian sembako dan saya melihat sendiri kepedulian Bunda guru terhadap orang kurang mampu, dan saat ada seorang Ibu sembuh dari penyakit gula dan Bunda guru menyambutnya begitu hangat. Lalu saya juga merasakan kepedulian Bunda guru terhadap siswa disini boleh dikatakan care sekali, sampai Bunda guru memperhatikan keseharian anak disini, tentang keluargannya dan mengajari anak disini untuk peduli juga dengan sesama. Sayapun bergabung disini, merasa tidak di asingkan. Tapi Bunda guru memanggil saya, disaat saya ragu saat berkumpul bersama- sama. Dan Alhamdulillah…sekarang tak lagi seperti itu. Di sekolah ini saya belajar bukan hanya seputar bagaimana menjadi seorang guru yang professional tapi juga menjadi seorang istri dan Ibu yang baik untuk keluarga. Walau saya masih gadisan, tapi mudah- mudahan nanti bisa saya terapkan sendiri. Amin…..terimakasih banyak akan semua ilmu dan pengalaman yang saya dapat di sekolah ini. Thanks Bunda Guru. You are example with me and all problem make I understand life real.

ALIRAN RASA BU MUN

Allah telah menciptakan skenario kehidupan bagi setiap umatnya. Tugas kita menjalani atau memerankan scenario yang sudah ada. Sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah yang pasti Allah telah memilihkan jalan hidup kita masing- masing sesuai potensi yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Sebagai khalifah  di muka bumi ini Allah telah menetapkan visi dan misi kita. Dulu saya memang bercita- cita untuk menjadi guru namun bukan untuk menjadi guru TK. Tak pernah terbersit sedikitpun untuk menjadi guru TK. Namun sekarang profesi ini sudah saya geuti selama lebih kurang 10 tahun di An Nahl. Kalau menurut ukuran belajar di IIP mungkin saya ini sudah teermasuk professional.  Sebab pekerjaan yang mempunyai jam terbang lebih dari 10.000 bearti sudah profesional dalam bidang tersebut. Wallohu a’alam….
Mengajar di TK bukanlah hal yang mudah sehingga bulan- bulan pertama mengajar rasanya ingin resign saja. Mengajarkan di TK haruslah dengan hati. Sebab kita akan mencoret kertas putih, jika kita ingin mendapat hasil yang bagus. Maka ukirlah dengan yang baik. Guru adalah tauladan bagi anak didik. Apa konsep yang akan kita tanamkan pada anak didik kita yang mulai dulu. Jadi inilah yang membuat saya masih bertahan sampai saat ini, hadist Nabi menyatakan bahwa jika anak Adam meninggal, putuslah amalannya kecuali 3 perkara ilmu yang bermamfaat, sedekah jariyah, doa dari anak yang sholeh”. Semoga ilmu- ilmu yang sudah kita berikan bermamfaat dan terpenting lagi sesuatu itu tergantung dari niat ikhlas tentunya. Amin…

            Belajar di TK An Nahl bagi pribadiku bukan untuk mencari financial saja namun yang lebih utama adalah saya dapat belajar ilmu- ilmu agama, al qur’an serta dipertemukan dengan orang- orang yang baik (insyaAllah). Sebab berteman dengan tukang besi kita akan terbawa baunya. Berteman dengan orang jual parfum kita akan terbawa wanginya. Walau kita tak membelinya. Mungkin bagi sebagian orang mengajar berharap dapat sertifikasi namun apalah artinya sertifikasi jika hasilnya tidak memuaskan. Maka sebaiknya kita kerjakan saja visi dan misi kita sebagai khalifah. InsyaAllah akan membalasnya. Sebab jika kita mengejar dunia, Allah akan memberikan dunia saja. Namun apabila kita berharap akhirat, maka dunia akan mengikuti kita juga. Berusaha dan berdoa memohon pada Allah dan juga dengan cara yang telah di tetapkan “bertebaranlah kamu di muka bumi ini selesai urusanmu. Sungguh Allah Maha Kaya diberikan nikmat yang begitu banyak di An Nahl kita belajar dan mengajar. Semoga kita selalu bersyukur. Semoga rezeki, ilmu yang kita dapatkan kita berikan menjadi amalan sholeh bagi kita. Nikmat apalagi yang kamu dustakan?

RENCANA ALLAH TETAP YANG TERBAIK DI AN NAHL

RENCANA ALLAH TETAP YANG TERBAIK DI AN NAHL
Ketika kita menginginkan sesuatu yang tak kunjung didapatkan
Maka Allah meminta kita untuk menunggunya
Ketika kesedihan menjatuhkan air mata
Maka Allah meminta kita untuk berusaha tersenyum
Ketika perjalanan terasa membosankan
Maka Allah menyuruh kita untuk bersyukur
Kita punya rencana
Allah juga punya rencana
Akan tetapi sehebat apapun kita merencanakan sesuatu
Tetapi rencana Allah adalah sebaik- baiknya rancangan
Ingatlah…..
Allah selalu memberikan kelebihan dibalik keputus asaan
Yakinlah….
Kebahagiaan itu akan hadir juga pada waktunya
Sesuai rencana Nya
Sesuai rancangan Nya
Dan tidak alasan bagi kita untuk meragukan Nya
Amin…………
 Karena rencana dan rancangan Allah jugalah yang membuat saya berada di An Nahl. Padahal jenjang pendidikan yang saya lalui prosesnya mulai dari TK sampai SMK sudah jelas begitu jauh dari peran atau aktifitas yang sudah saya jalani selama lebih kurang 3 tahun.
            Saya hanya tamatan STM semuanya juga tahu kalau di  sekolah kejurusan ini kebanyakan adalah laki- laki yang otomatis pasti sayaterpengaruh juga dalam berbagai kegiatan atau peristiwa yang terjadi dalam forum sekolah tersebut.
Memang betul di sekolah ini saya atau kami belajar pendidikan agama sama seperti sekolah pada umumnya. Makanya ilmu agama yang saya miliki sangat jauh dari kata sempurna.
            Teman- teman tahu tidak liku- liku kehidupan yang sudah saya jalani selama lebih kurang 35 tahun ke belakang. Di tengok dari lingkungan keluarga, tempat dimana saya dilahirkan dan dibesarkan, kedua orang tua pendidikan Beliau  hanya sampai tingkat Sekolah Dasar(SD). Sedangkan saudara- saudara saya semuanya hanya laki- laki. Begitu juga pendidikan terakhir saya juga di lingkungan laki- laki yang jelas pada umumnya memiliki watak yang keras kepala, suka membangkang, pokoknya sangat jauh dari perilaku yang baik, sopan terlebih di bidang pendidikan agama atau jauh sekali dari norma- norma agama seperti yang saya alami atau jalani seperti sekarang karena saya sudah bergabung di An Nahl.
            Tentu teman- teman akan bertanya “kenapa, mengapa siapa, bagaimana saya bisa bergabung di An Nahl dan Alhamdulillah masih bertahan sampai sekarang”. Padahal saya hanya tamatan STM elektronika. Dapat bergabung di An Nahl adalah suatu anugerah yang paling berharga dalam hidup saya. Dan orang yang paling berjasa terhadap perubahan dalam kehidupan saya ini adalah Ibu Betty Arianti. Saya pribadi khususnya sangat merasa beruntung sekali dapat mengenal Beliau lebih dekat.
            Karena apa- apa yang saya dapatkan sewaktu sekolah atau yang saya dapatkan dari pihak keluarga saya sendiri sangat minim sekali di bidang keagamaan. Dan Alhamdulillah berkat izin dan rencana dari Allah juga yang mempertemukan saya dengan Ibu Betty Arianti. Dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan ribuan terimakasih kepada Beliau karena bergabung di An Nahl banyak sekali pengalaman dan berbagai ilmu yang saya dapatkan baik untuk saya pribadi, keluarga, anak- anak tetapi juga untuk Imam saya. Dan cara penyampaian yang Beliau lakukanpun juga sangat menarik dan menyenangkan tanpa merasa bosan.
            Kenapa saya masih bertahan di An Nahl? Kalau saya pergi meninggalkan An Nahl bearti saya meninggalkan tempat proses atau lahirnya berbagai ilmu, karena pemimpin kami di An Nahl selalu haus akan ilmu dan Alhamdulillah selalu Beliau berikan kami( gratis) dan juga Beliau paling suka mengumpulkan orang- orang untuk Beliau berikan segala ilmu yang Beliau dapatkan kepada orang- orang tersebut.
Teman- teman tahu tidak saya sering kena tegur karena sering bolos untuk ikut belajar bersama Beliau. Itulah yang saya suka dari Beliau, Beliau akan menegur,menasehati dengan bijak kalau saya berbuat yang kurang berkenan. Dan saya juga merasa diistimewakan kalau saya berbuat salah ditegur oleh seseorang karena saya merasa diperhatikan oleh orang tersebut.

            Bukan saja di bidang agama yang Beliau ajarkan kepada saya, tapi juga masalah atau ilmu- ilmu lainnya yang begitu bermamfaat bagi keluarga, anak- anak, suami saya khususnya. Ilmu bagaimana menghadapi berbagai cobaan hidup yang pasti akan kita jalani. Pokoknya kalau bercerita tentang segala mamfaat dan kebaikan yang saya dapatkan selama di An Nahl dibawah naungan seorang Ibu Hj. Betty Arianti sampai habis tinta pena dan kertas serta samapai berbusa mulut berbicara tidakkan pernah habis dana manfaatnya begitu besar dalam kehidupan saya. Intinya “saya sangat bersyukur sekali karena di izinkan Allah bergabung di An Nahl yang penuh dengan berbagai bentuk ilmu lebih- lebih ilmu agama yang tujuannya tidak lebih demi kebaikan saya, anak- anak, dan suami saya dan ucapan ribuan terimakasih saya dari suami dan juga anak- anak kepada Ibu Hj. Betty Arianti sosok seorang Ibu dan pemimpin yang selalu haus akan ilmu yang selalu sabar menghadapi sayadan teman- teman disekolah. Sekali lagi terima kasih banyak Ibu “Semoga Ibu tidakkan pernah bosan menghadapi segala tingkah laku kami selama ini dan semoga surge tempatnya kita berkumpul kelak”. Amin…

ALIRAN RASA MULYANA

Sudah 10 tahun saya tinggal di Payakumbuh mengikuti suami, banyak rintangan dan cobaan yang kecil sampai cobaan yang saya alami mulai dari cobaan kecil sampai cobaan besar. Alhamdulillah saya bisa melewatinya dan insyaAllah member kesabaran dan kekuatan kepada diri saya dan terus berdoa serta yakin bahwa Allah tidaka akan member ujian kepada hambanya yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Prinsip inilah yang saya pegang yang membuat saya bisa menghadapi semuanya atas izin Allah.
            Pada mulanya saya mendengarkan berita mendengar kabar, mendengar informasi, dan mendengarkan pembicaraan orang- orang bahwa di An Nahl itu pendidikan agamanya bagus dan menjadi sekolah percontohan dimana anak- anak tamatan An Nahl itu banyak yang berprestasi itu sebagian kecil berita yang saya dengar dan tentunya masih banyak lainnya. Saya berfikir dan merenung sendiri bagaimana ya?....kalau saya bergabung di An Nahl karena saya tertarik sekali dengan materi- materi dan kegiatan- kegiatan yang ada di An Nahl. Akhirnya saya membicarakannya dengan suami dan suami mengizinkan, langsung saya buat surat lamaran tahun 2011 dan di antarkan ke PAUD An Nahl.
            Mengingat, menimbang, dan melihat anak- anak yang masih kecil- kecil membuat saya berfikir ulang, rasanya tidak mungkin untuk meninggalkan anak dan menitipkannya dengan mertua kasihan repotnya Mama mengurus dan mengasuh anak- anak kecil. Satu atau dua hari tak apa apalah tapi akhirnya saya memutuskan belum sekarang waktu saya bergabung di An Nahl. Walaupun saya sangat ingin sekali mungkin lain kali atau Allah punya rencana lain. Seiring berjalannya waktu dan anak- anak sudah sekolah. Allah member saya peluang lagi untuk bergabung di An Nahl pada tahun 2015 sampai sekarang.
            Pada awalnya saya kurang percaya diri, takut, malu sama wali murid karena saya tidak ada pengalaman mengajar sebelumnya tidak mengerti apa yang diajarkan. Dengan membaca bismillahirrahmanirrohim dan niat yang tulus serta doa, Ya Allah mudahkanlah jalanku…
            Saya belajar sambil mengajar lama- lama akan terbiasa begitu juga dengan guru- guru yang lainnya. Persaudaraan dan silaturrahmi sangat kuat saling mendukung satu sama lainnya dan mau berbagi ilmu kepada saya yang tidak mengerti apa- apa.
            Pada mulanya saya berfikir bagaimana ya…menghadapi banyak anak yang pastinya akan beragam tingkah lakunya. Tapi setelah saya jalani dan hadapi ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Intinya kita harus enjoy dan senang dengan dunia anak- anak maka insya Allah semuanya bisa kita lewati.
 Bergabung di PAUD An Nahl tidak hanya sekedar mengajar anak- anak tapi kita juga belajar dan banyak kegiatan- kegiatan yang lainnya yang menurut saya sangat berguna dan bermamfaat sekali dalam kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Bu Betty is the best sudah mau berbagi ilmu dengan kami. Kami pengajar terutamanya saya yang ilmu saya belum sebeerapa  bahkan bisa dikatakan masih nol dan saya sangat berterimakasih sekali dan bersyukur bisa bergabung dan mengabdikan diri di PAUD An Nahl. Mudah- mudahan apa- apa yang sudah saya dapatkan, bisa saya terapkan dan praktekkan terutamma untuk diri saya pribadi dan keluarga. Amin……

Dengan berdoa kepada Allah SWT semoga Bu Betty selalu diberi kesehatan dan kekuatan supaya senantiasa bisa berbagi ilmu dengan kami dan orang banyak. Dan An Nahl kedepannya semakin berkembang dan menjadikan putra putrid kita anak- anak sholeh dan sholehah dan bisa membuat kita bangga. Amin….

LIKA LIKU DI PAUD AN NAHL

LIKA LIKU DI PAUD AN NAHL
oleh Ida Yurnida

Bismillahirohmanirrahim…….!!!!
 Tak terasa tahun demi tahun terus berganti, ternyata sudah tahun yang ke 8 aku bergabung di keluaraga besar An Nahl, sekolah yang aku kenal tahun 2008 dimana pada saat itu aku sekedar iseng bertanya tentang sekolah Paud ini karena aku ingin memasukan anakku yang ketiga (3) yang bernama Della Adelia Permana, tapi setelah aku bertemu dengan yang punya sekolah bukan hanya sekedar bertanya aku malah langsung mendaftarkan Putriku disekolah ini. Awalnya aku menjadi wali murid sejalan dengan waktu berlalu pada tahun 2009 aku mendapat tawaran dari Bu Betty Arianti, sang pemilik sekolah untuk membantunya di Paud, beliau juga meminta aku untuk menanyakan pada sang suami dirumah.. lebih kurang seperti ini kata beliau “ Lai namuah nolongan Ibet disiko ndak…? Kok gaji yo seketeknyo… wak Tanya ka ayah anak-anak dulu begitu kataku. Sesampai aku dirumah aku langsung menanyakan pada suamiku beliau menjawab “ Abang tasarah dek bunda ajo nyo asal lai manyonangan hati (terserah padaku asalkan senang). Tak berapa selang waktu aku juga mendapat tawaran yang mengiurkan sekali dari seorang temanku di Bukittinggi yaitu membuka Toko Herbal Cabang Payakumbuh Semua modal obat-obatan beliau yang menanggung aku hanya menjalankan pemasarannya saja, beliau tak mengambil keuntungan sedikitpun dia hanya ingin menolong karena aku saja katanya. Sebelumnya Aku bingung mau pilih yang mana, mau materi sedikit atau yang banyak… Lalu aku mencoba mencari toko yang arah kepasar tetapi setelah aku mendapatkan tokonya dan ……! Akhirnya  Allah menggerakan hatiku untuk memilih materi yang sedikit yang penting berkah Insya Allah. Ya …!! Aku memutuskan memilih membantu bu Betty di Paud An Nahl, Mudah-mudahan ini pilihan terbaik untukku yang Allah berikan.
Alhamdulillah Allah mempertemukanku dengan orang-orang pembelajar, orang-orang yang suka berbagi ilmu tanpa memikirkan pamrih. Ilmu yang sangat berguna baik dalam menghadapi anak-anak didik terutama untuk menghadapi anak-anak kita dirumah. Menjadi seorang pembelajar salah satu syarat untuk menjadi seorang guru di Paud An Nahl. Tuntutlah Ilmu dari ayunan hingga keliang lahat inilah pepatatah yang sering kita dengar dari nasehat dari orang tua.
Jiwa pembelajar bu Betty selalu ia tularkan pada kami semua di Paud An Nahl, tidak hanya untuk guru-guru di Paud An Nahl saja tetapi ia juga suka mengumpulkan teman-teman dari luar dalam sebuah Komunitas Institut Ibu Profesional (IIP). Kami belajar tidak hanya pendidikan anak-anak saja tetapi ada pelajaran yang lebih utama lagi yaitu yang untuk diri kita nantinya juga orang lain yaitu belajar mengaji  baik itu dari Tahsin, Hafalan  juga belajar bahasa Arab. Aku sangat berterima kasih sekali karena bu Betty mau mengajariku secara suka rela  guru yang tak bosan-bosan mengumpulkan orang banyak. Alhamdulillah.. Ilmu-ilmu yang kudapatkan di Institut Ibu Profesional (IIP) umumnya sudah kupraktekkan dalam kehidupan sehari-hari seperti Manajemen waktu, manajemen keuangan, bunda Produktif dan yang lainnya sudah kupraktekkan sebelum aku mengenal IIP. Tetapi setelah aku mengenal komunitas IIP lebih terkoordinir lagi namun sampai saat ini Aku belum bisa untuk mencatat secara tertulis kegiatan yang aku kerjakan karena aku kurang menyukai catat mencatat karena rasanya berlawanan dari dalam jiwaku, Aku nggak bisa bertahan lama-lama menghadapi kertas dan pena bukan tidak aku coba sudah aku coba tetapi  tidak konsisten.
Jarak untuk aku pergi kesekolah cukup jauh sekitar 12 KM yang menjadi tantangan  kesiapan pekerjaan didalam intern rumahku dengan sekolah aku bangun harus lebih cepat karena aku dan suamiku punya kesepakatan sendiri boleh punya kegiatan diluar rumah tetapi pekerjaan rumahku tidak boleh terledor atau terbengkalai apalagi aku tidak pakai asisten rumah tangga dan kami juga punya kesepakatan jam 6.10 atau 6.15 WIB paling lambat kami sama-sama keluar rumah, Alhamdulillah berjalan seuai kehendak Allah SWT.
      Mudahan-mudahan Allah selalu mempertemukan aku dengan orang-orang yang selalu mendekati diri kepada Allah. Seperti janji Allah, orang yang mengajar dan orang yang belajar akan diberikan pahala nanti di akhirat kalau kita melakukannya dengan keikhlasan dari hati yang paling dalam bukan karena materi ataupun bonus-bonus yang diberikan. Amiiiiin yarabbal Alamin. Semoga Aku seperti ilmu padi semakin berisi semakin tunduk, dan banyak member manfaat pada orang lain sebab sebaik-baik kamu adalah yang banyak memberikan manfaat untuk orang lain Amiiin.

            
Proof Reader : Betty

Minggu, 26 Februari 2017

12 GAYA KOMUNIKASI POPULER #PANGGUNG KREATIFITAS 1 (2017)


Penampilan panggung kreatifitas hari ini kereen eyy, alhamdulillah. Anak Jujur, Mandiri dan Santun tampil semangat penuh percaya diri. Dengan dress code merah berpadu hitam, plus deta kearifan lokal khas Minang, penampilan menjadi semakin menarik. Semua dapat jempol! 👍👍👍

Sabtu, 25 Februari 2017

ABOUT PANGGUNG

SURAT TERBUKA UNTUK AYAH BUNDA (YANG TIDAK HADIR)


Dan dia memeriksa burung burung, lalu berkata,”Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas. Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata,” Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba’ membawa suatu berita yang meyakinkan.  
(QS. An Naml : 20-22)


Ayah Bunda,....
Ayat diatas (juga) memberi pelajaran kepada kita tentang kehadiran dalam sebuah forum yang telah disepakati bersama. Kalau tidak hadir boleh dihukum atau menerima sangsi, kecuali ada alasan yang tepat atas ketidakhadiran itu.


Ayah Bunda bisa menyampaikan alasan ketidakhadiran (kegiatan parenting FORSWA)  sebelum kegiatan berlangsung bukan? Teknologi sudah sangat memudahkan urusan itu untuk kita. Bisa lewat SMS, WA, massanger Facebook, Line, Telegram, e mail dan lain-lain. Atau bisa juga langsung kalau memang sudah direncanakan ketidakhadiran itu sebelumnya.


Alangkah bijaknya tidak hanya mengharap pemakluman orang lain (bunda guru dan pihak sekolah) atas ketidak hadiran kita. Sebaiknya clear and clarify agar tidak saling menduga-duga. Sampaikanlah dengan komunikasi yang baik. Bukankah begitu yang sudah kita ajarkan kepada anak-anak, para generasi emas harapan kita bersama ini?


Berbagai cara sudah kami usahakan dengan kreatif  agar kegiatan parenting (pelajaran mendidik anak-anak) bisa sampai kepada kita bersama, tapi tetap tidak semua Ayah Bunda yang menyambutnya dengan baik dan antusias.


Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua di daerah kita. Dulu semasa kita sekolah juga tidak ada pelajaran untuk menjadi orang tua. Kami sangat menyadari itu, makanya kami upayakan menjadi fasilitator untuk kegiatan parenting tersebut.


Beragam kegiatan yang lain daripada yang lain untuk semester dua ini sudah diupayakan agar kehadiran ayah bunda lebih maksimal. Sayang, ayah bunda menganggap enteng saja. Padahal dulu waktu mendaftar di PAUD ini surat kesepakatan kerjasama sudah ditanda tangani. Selanjutnya, acara ini sudah dibuat atas kesepakatan kita bersama. Undangan secara tertulis juga disampaikan. Ada materi parenting yang disampaikan  bunda guru saat acara. Ditambah pula bonus door prize agar ada daya tarik lainnya. But?


Sebagian ayah bunda hanya bersemangat dan hadir saat anak-anak sendiri yang presentasi. Ini adalah soal RASA bunda. Bagaimana rasanya kalau kita yang punya “olek” tak ada atau sedikit undangan yang datang?


Ini aliran RASA ku. Bagaimana dengan rasamu? Tolong sampaikan apa lagi hendaknya yang harus kami perbuat untuk ayah bunda? Ibu dan ayah dari murid murid kami tercinta. Yang setiap hari bunda hantarkan kepada kami untuk kami bantu meringankan tugas ayah bunda dalam mendidiknya.


Hendaknya kita ingat bersama bahwa tugas mendidik anak-anak ini adalah kewajiban orang tua. Ia berada di pundak ayah bundanya masing-masing. Kelak akan diminta pertanggung jawabannya, bukan? Tugas bunda guru dan sekolah adalah membantu,karena ayah bunda mendelegasikannnya. Kami usahakan melaksanakan tugas kami dengan maksimal agar kami juga beroleh pahala yang tiada putus dari- NYA.


Bagaimana? Apakah ayah bunda masih bersedia melanjutkan kerjasama kita mendidik anak-anak istimewa ini?


-------------------------
Tanah Mati, 25 Februari 2017

Senin, 13 Februari 2017

RAGAM KEGIATAN KREATIF SEMESTER 2

Ayah Bunda,
Belajar dari kegiatan yang sudah dilakukan semester dua tahun lalu, maka tahun ini mesti ada perbaikan dan penyempurnaan menjadi lebih baik, dong.