Minggu, 21 Agustus 2016

PAWAI ZERO WASTE

Hampir setiap Jorong dan Nagari mengadakan Pawai untuk memeriahkan perayaan HUTRI ke-71. Namun sedihnya setiap selesai pawai tersebut, kita selalu disuguhkan dengan pemandangan sampah berserakan tak ketulungan. Biasanya tak pernah tertarik untuk ikut perhelatan pawai. But, mengingat episode sampah menyampah yang bejibun tersebut, maka An Nahl “Golden Bee” berinisiatif untuk berpartisipasi  pawai di Jorong Tabek Panjang dengan mengusung tema “ZERO WASTE”. Berharap semoga ada yang tercerahkan.




Persiapan dilakukan sangat mendadak. Sebab undangan ikut pawai tiba disekolah menjelang magrib dan saat libur sekolah pula. Kepada walimurid sudah diinformasikan bahwa kita tidak akan ikut pawai. Sejatinya malas ikut pawai, hihihi . Lebih lagi kalau tak mengusung sebuah tema. Sampai hari H tema belum juga mau muncul di kepala, bagaimana mau ikut pawai yach.

Tema..... tema.... tema.... tema...... A Ha !!! Pagi hari detik detik menjelang pawai baru nongol tuh tema. Ya "Zero Waste" Tema yang sudah sangat familiar di An Nahl Golden Bee. Dengan tema ini Pak Anang juga semangat mendukung. So, bagaimana memberitahu walimurid? Yak, sms berantai dilayangkan. alhamdulillah banyak juga yang merespon. Persiapan mendadak diaksikan. 

But, eeiiiit........ tantangan datang. Di surat undangan tertera jadwal pawai mulai jam 10.00 WIB. Lebih dari 100 SMS juga sudah terkirim berkumpul jam 10.00. Banyak yang sudah datang sebelum jam 10.00. Ooo Ooow ternyata saat mendaftar ke panitia realisasi pawainya mulai jam 13 lewat sekian-sekian (maklum!!! ngaret banget...karena nunggu yang pada dandan, hiks)

Syukur, ada beberapa jam buat persiapan. Bunda guru juga banyak yang berhalangan, karena memang mendadak sih ya. Ngga pa pa...The show must go on. Alhamdulillah ngga nyangka banyak juga akhirnya yang ikut berpartisipasi.

Tak cukup kampanye ZERO WASTE di pawai HUT RI di jorong Tabek Panjang saja. Semangat masih membara, fren.

(Padahal biasanya paling malas ikut pawai  ) So, demi menyelamatkan lingkungan ( cee ile)

Maka Aksi An Naik Golden Bee dilanjutkan ke pawai jorong Kuranji. Masih terus berharap semoga semakin banyak yang tercerahkan.



















Oh ya, masih ada yang belum tahu tentang zero waste? Apa itu zero waste? Saya pernah menulisnya di ZERO WASTE dan TANPA TEMPAT SAMPAH dan TANTANGAN ZERO WASTE. Silahkan dicigap ya :) 

Kita menghimbau dan mengajak orang-orang (masyarakat) untuk peduli dan bertanggung jawab dengan sampah masing-masing. Tidak membuang seenaknya saja disembarang tempat. 

Sungguh sebenarnya sangat aneh ya saudara-saudara, melihat pemandangan sampah disepanjang jalan pawai tersebut. Mengingat hampir semua peserta pawai adalah orang-orang berpendidikan, mulai dari murid TK, SD, SMP, SMA, PT, guru-guru disetiap jenjang pendidikan, PNS, dan anggota masyarakat lainnya. Sudah lama sekolah, belajar apa saja ya? hiks.

Waktu pawai di Tabek Panjang ada kejadian yang sangat lucu menurut saya. Tunggu....ketawa dulu ya ha ha ha :) Seorang bapak, yang setiap pagi bekerja sebagai pemulung, dihari pawai beliau berpakaian bagus dan rapi. Hari itu rupanya beliau bertugas menjadi operator alat musik. Saya biasa memberikan sampah yang bisa didaur ulang seperti gelas/botol plastik bekas minuman   kepada beliau untuk beliau jual. Gelas/botol plastik itu saya kumpulkan satu persatu dan ditaruh dalam karung. Butuh waktu yang agak lama hingga karung itu penuh. Saya tidak menutup mata, bahwa memang masih ada saja yang iseng dan tidak bertanggung jawab dengan sampah dilikungan sekolah dan kediaman saya. So, apa yang dilakukan bapak itu aybun? Beliau turut serta meramaikan khasanah persampahan berserakan, dengan melemparkan begitu saja gelas bekas minuman beliau ke jalanan, hua.... ha....ha....ha.. lucu kan???

Lain lagi kejadiannya saat pawai di Kuranji. Seorang anak SD kira-kira kelas tiga atau empat menonton pawai bersama ibu dan adiknya. Anak itu membuang dan melempar kulit  dan biji rambutan kesegala arah. Nah salah satunya mendarat dengan bagus di pangkuan saya. Padahal saya duduk disamping sopir lho. Bisa nyasar juga tu sampah dipangkuan. Sampah itu saya kasih lagi sama anaknya. Dia ngga mau ngambil sampai saya unjukkan 3 kali. saya tegur ibunya dulu baru dia berani mengambil. Apa kata ibu itupada anaknya saudara-saudara? "Pandangen malah manyampa en" (Lihat-lihat melemparnya kemana). Ibu itu sendiri yang menyuruh anaknya membuang sampah sembarangan, walaupun tersirat kata hati-hati, agar tak mengenai orang lain dalam kalimatnya. Haddeh...

Udah segitu aja liputannya..

#happyzerowaste


~~Betty Golden Bee~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar