Bagaimana
hendaknya kita bersikap tatkala tidak ada lagi rasa itu? Apakah perpisahan
merupakan jalan terbaik? Karena memang aku tidak bisa bekerjasama dengan orang
yang tidak mau datang, tidak mau mendengar, tidak mau membaca, dan tidak mau belajar.
Apa lagi yang bisa diharapkan ketika hasrat untuk belajar itu sudah hilang?
Apakah sudah merasa senior? Sudah merasa hebat ?Sudah merasa pintar dan serba
bisa karena sudah berpengalaman selama 3
tahun?
Bukankah
diawal pertemuan kita dahulu, kita sudah berjanji dan berkomitmen untuk menjadi
pribadi pembelajar sejati? terus belajar dan belajar? Aku tidak pernah mensyaratkan
ijazah atau pendidikan yang mesti sesuai dan singkron dengan ladang yang akan
kita garap. Syaratnya hanya satu, mau menjabat predikat pembejar. Aku bahkan tak
segan bekerjasama dengan orang yang tidak mempunyai ijazah sekalipun, asal dia
mau menjadi pembejar sejati.
Temanku,...Menurut
pendapatku, ketika keinginan untuk belajar itu sudah sirna dari seseorang, aku
menganggap orang tersebut sudah mati. Mohon maaf, aku rela dan tidak keberatan
berpisah dengannya. Bagaimana menurutmu? Apa alasanmu?Apakah aku terlalu banyak
tuntutan?
Banyak
sarana yang sudah kusediakan disini seperti majelis ilmu, forum diskusi, forum
parenting, forum kajian agama, forum tahsin - tahfiz dan seterusnya, dan
seterusnya. Pernahkah kau datang dan menjadi bagian darinya? Semua gratis tanpa
pungut bayaran sepersenpun. Buku-buku di pustaka iqro’ ku ada lebih kurang
menempati angka seribuan. Juga tak pernah ada dipungut bayaran alias
gratis-tis-tis. Tak pernah sekalipun kau
masuk daftar pembacanya bukan?
Oh
temanku sayang,.... Temukanlah tempat yang lain, tempat yang menghalalkanmu
untuk tidak belajar, tidak mendengar, dan tidak membaca. Tempat yang nyaman untuk kau mengeluh setiap hari. Mengeluh dengan kesulitan
ekonomi yang seakan ia hanya menerpa dirimu. Tempat yang membolehkanmu untuk
tidak syukur ni’mat walau sekecil apapun. Tempat yang disana kau aman untuk
tidak bersedekah, berinfak dan berbagi. Kalau kau sudah temukan, selamat jalan ya,
temanku sayang!
Eiiiits.......Tunggu
dulu temanku,.... aku tidak sekejam itu, seandainya kau mempunyai itikad baik
untuk berubah agar jiwamu tidak mengalami tutup usia, bersedia jugakah kau
untuk berubah? Percayalah! Kau akan
merasakan manfa’atnya untuk dirimu sendiri, untuk orang-orang yang kau sayangi,
untuk orang-orang terdekatmu, dan seterusnya.
Temanku,....
satu lagi yang tak kalah pentingnya adalah bahwa belajar itu (datang, membaca,
melihat, mendengar,dan mempraktekkan) adalah
perintah dari Allah Ta’ala dan Rasulullah saw. Banyak ayat dalam Alqur’an yang
mensyariatkannya, begitu juga dengan hadist-hadist yang menerangkannya. Berarti
dengan belajar saja kita sudah “Athi’ullaha wa athi’urrasula.”
Bagaimana?
Kau setuju temanku? Ok kalau begitu kita deal. Selamat bergabung....!!!
Semangat!!! Allahu Akbar!!!.
Tanah Mati, 2 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar